KETIKA KITA SAKIT/MENDAPAT MUSHIBAH

KETIKA KITA SAKIT/MENDAPAT MUSHIBAH

Hidup bukanlah sekedar menarik dan menghembuskan nafas,
hidup bukan sekedar menjalani hari hari tanpa arti,
hidup bukan sekedar kebosanan menanti kematian.

Tetapi hidup adalah ajang kreativitas, kesempatan berbuat,
menciptakan yang terbaik yang akan kita persembah kan
ke hadirat Ilahi.

Sebab hidup adalah hadiah dari Nya, lewat hidup itu
pula kita berterima kasih kepadaNya. Suatu kesulitan
yang muncul, tentunya tidak harus memupus kita dari
tujuan yang mulia tadi.

Suatu sa’at dalam hidup ini, kita akan berjumpa dengan
apa yang disebut kesulitan, kesehatan kita terganggu,
bisnis kita tersendat, ditinggalkan orang yang kita cintai,
atau apa saja yang mengganggu fikiran kita. Ketika
semua itu terjadi, muncul bisikan dalam hati :
“Akankah kita terus arungi samudra kehidupan ini,
atau tenggelam saja, karena kita telah lelah, cape
dengan kesulitan bertubi tubi itu ??”

Demikian godaan yang selalu muncul manakala kita
ada dalam sa’at sa’at kritis.

Tetapi bertahanlah, berusahalah untuk tetap terapung
di atas permukaan hidup. Percayalah banyak hal pasti
akan menjadi lebih baik, manakala kita mampu bertahan
dalam situasi kritis itu.

Hidup ini ada polanya, lihatlah sa’at sa’at Allah
curahkan rahmat atas kita, kenang sa’at sa’at sulit yang
justru menjadi titik balik membuat hidup kita lebih baik.

…. Lihat … ratusan kesulitan pernah anda lalui,
tanpa membuat kita jatuh, kita menjadi lebih bijak karenanya,
bahkan kemampuan kita bertahan hidup meningkat.

Seperti seorang atlet yang ditempa dengan kekerasan latihan
agar menang dalam pertandingan, begitu juga Ilahi yang
Penyayang, tekadang meletakkan kita pada mushibah,
agar lebih tajam menghadapi kehidupan.

Ikutilah sejarah hidup kita, hadapilah dengan penuh
keberanian, teruslah maju menggapai cita.

Setiap kesulitan, sakit, penderitaan, semua itu ada
umurnya. Bertahanlah, siapkan kesabaran yang sedikit
lebih panjang dari umur kesulitan kita.

Mungkin saja ujian sakit kita hari ini diprogramNya
selama dua minggu, sebuah goncangan kecil, agar kaki kita
lebih kokoh memacak bumi.

Bila kita mampu bersabar hingga 16 hari saja,niscaya
anda akan keluar dari ujian ini dengan penuh kemenangan.
Tapi bila ketabahan yang anda miliki cuma bertahan
hingga seminggu, anda akan putus asa menjalani cobaan yang
tinggal seminggu lagi itu. Subhanallah betapa banyak
orang yang gagal menjadi lebih baik, karena habis jatah
kesabarannya ……., padahal kalau dia bertahan beberapa
hari lagi, niscaya terlewati kesulitannya.

Oh yaa, kita tidak tahu berapa lama lagi umur kesulitan
ini harus kita jalani. Allah tidak pernah memberitahukannya
lebih dulu pada kita, karena memang ini ujian.

Bukan juga ujian kalau dari awal soalnya sudah bocor.
Dari itu bertahanlah. Sakit kita ini sedikit,
dibanding umur sehat yang telah kita jalani …..

Bila anda bersabar, bagi anda tersedia ampunan,
rahmat dan hidayah

Firman Allah :

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
(penderitaan/anca man) jiwa dan berkurang buah
buahan (kenikmatan hidup anda dikurangi).
Dan berikanlah beita gembira kepada orang orang yang sabar.
Yaitu orang orang yang apabila ditimpa mushibah,
mereka berkata : “Inna lillahi wa innaa ilaihi
roji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah
orang orang yang medapat petunjuk”
(S. Al Baqoroh (2) : 155 – 157)

“Inna lillahi wa innaa ilaihi roji’uun” Bukan
sekedar ucapan di sa’at kematian, tetapi kapan saja
kita mendapat kesulitan. Dia merupakan ungkapan
kesadaran yang membuat kesadaran kita tidak tenggelam.

Benar Innaa lillah, kita ini milik Allah, mau diapakan
pun kita ini memang milikNya. Jangankan cuma sekedar sakit,
dunia sekalipun, kalau mau Dia hancurkan, siapa yang
mampu menghalang ?? Bersabarlah !

Wa innaa ilahi roji’un Sebab kepadaNya
kita nanti kembali. kita akan Malu dihadapanNya,
kalau kita cengeng, gampang putus asa, padahal kita tahu,
dibanding keseluruhan nikmat yang telah diberikanNya,
derita ini bukanlah apa apa. Baru berapa hari anda sakit ?
Sudah berapa puluh tahun anda nikmati kehidupan ????

Saudaraku, baik buruknya kesehatan kita juga amat
dipengaruhi cara kita mengelola hidup ini. Jenis makanan,
jumlah jam tidur, olahraga, beban yang dipikul bahkan cinta
dan perhatian, semua itu mempengaruhi kesehatan kita.

Hati hatilah, jangan biarkan makanan basi masuk ke perut kita,
begitu juga, buang jauh jauh fikiran busuk, jangan sampai
dia masuk ke fikir kita. Demikian juga jauhi perbuatan
perbuatan yang tidak baik.

Jadilah sehat, santaplah makanan yang masih segar,
berfikirlah positif, jaga kesegaran jiwa anda.
Kerjakanlah apa yang benar untuk dikerjakan.
Jangan bosan dan putus asa. Kebosanan bukan saja
tidak berguna, tapi pantas ditertawakan

“Cerita ini saya ambil dari salah satu artikel di komputer saya. dan saya sendiri lupa dapat dari mana.”

Tentang ndelon

Aku orang biasa aja yang penuh dengan kekurangan, tetapi aku selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Pos ini dipublikasikan di Cerita dan tag , , , , . Tandai permalink.

2 Balasan ke KETIKA KITA SAKIT/MENDAPAT MUSHIBAH

  1. Irwan VOIP 02 berkata:

    ndelon hebat….tulisannya bagus…kapan neh dijadiin buku…..??

  2. ndelon berkata:

    wan, tumben comment mu nyenengin. biasane judes.

Tinggalkan komentar